Betapa bangga gerakan pramuka
kwartir cabang banyuasin, ya karena sesumsel yang kepilih hanya kwartir cabang
banyuasin dan kwartir cabang palembang. Lebih bangganya banyuasin yang kepilih
untuk survei langsung kelapangan dan hasinya nanti akan dikirim ke kwartir
nasional. Bangga ya kabupatenku. Dengan
adanya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) nama pramuka kwartir cabang
banyuasin itu dikenal oleh kwartir Nasional. Diantara 20 peserta yang terpilih
untuk survei ke masyarakat ya alhamdulillah peserta yang satu ini begitu
sempurna, dia bisa dikatakan pramuka sejati karena keseriusannya. Ketika
mendata kemasyarakat dia begitu akrab kepada masyarakat dan menjelaskan secara
detail tentang PHBS tersebut. Karena peserta satu ini sangat antusias ingin
sekali dikenal oleh kwartir nasional dan bisa melonjak namanya dengan sekejab.
Ya banyak perjuangan yang dia lakukan selama menjadi anggota pramuka, bisa
dikatakan dia adalah kakak senior yang killer bagi anggota junior yang lain,
mungkin karena kakak satu ini terlalu kejam. Tapi kejam disini untuk mendidik
junior agar lebih disiplin kok gak ada niat lain.
Nah, sekarang kita lanjut cerita
pakai bahasa yang kita ngerti’in aja ya teman.
Peserta PHBS satu ini namanya
Yunita Irani, ya dia lahir di Pangkalan Balai 31 januari 1996 putri bungsu dari
tiga saudara anak bapak Alamsyah, S.Sos.,M.Si dan Ibu Milyani, S.Pd.,M.Pd. dia
masih sekolah lho di SMA favorite BANYUASIN yaitu sekolah SMA PLUS N 2
BANYUASIN III, hem lanjut cerita ya dia bercerita bahwa dirinya sangat
mencintai pramuka, entah mengapa dia sangat tertarik dengan pramuka. Ternyata
setelah masuk pramuka ya dia sangat serius dengan tekad dia yaitu PRAMUKA
GARUDA. Hem.... ya itu lah tekad dia, walaupun dia anak bungsu dan anak putri
satu-satunya dikeluarga dia menganggap dirinya seorang perempuan yang hebat
yang ingin menyaingi kedua kakak lelakinya. Nah dia gak takut ni dengan apapun
bentuk hukuman yang diberikan oleh kakak pembina, pamong dan seniornya karena
dia merasakan kalau sebenarnya hukuman itu untuk mendidik dia lebih baik dengan
rasa nasionalis yang sangat tinggi terhadap sang merah putih.
Itu sekilas biodata dia. Kembali
cerita ke PHBS. Ya ketika PHBS dia sangat bingung bagaiman terjun kemasyarakat
padahal dia di gudep aja junior gak senang bagaimana kemasyarakat dan akhirnya
dia berusaha untuk berubah sikap, tingkah laku untuk menjadi anak yang ramah.
Dan dekat dengan masyarakat. Akhirnya survei dia berjalan lancar. Eh ternyata
data tersebut sudah dikirim ke kwarnas jadinya dia yang kepilih untuk terjun
kelapangan karena ya datanya yunita ini paling lengkap. Bunda is dan bunda kus
dari dinas kesehatan provinsi bangga tuh ma dia masih muda semangat luar biasa.
Do’a kan kita banyuasin semoga kepilih menjadi PHBS terbaik ya.... diantar 4
provinsi lainnya.