Cerpen

,
Ketika Aku Mengenalmu

Hari kian sore membawaku ke dalam aktifitas yang cukup padat saat itu. Rasanya aku benar-benar lelah dengan aktifitasku, mulai dari sekolah. Dan satu lagi jam tambahan di sekolah. Sungguh hari yang sangat panjang, jikalau jam pelajaran tambahan di sekolah, serasa menyiksa. Tapi apa boleh buat aku harus menjalani semua ini, untuk persiapan Ujian Nasional SMP yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.
Peluh terus keluar dari balik rambutku, membasahi pipi hitam manisku. Gerah yang ku rasa, di dalam kelas sungguh panas. Mana tak ada prasana pendingin disana. Riuh suara teman di dalam kelas sungguh menyiksaku, terkadang aku ingin mereka terdiam sejenak untuk menenangkan diri masing-masing, tapi sepertinya itu sungguh sulit.
Jam kian berlalu, seorang guru memberikan materi dengan seksama, tetapi sungguh sulit kupahami, manakala ia cepat sekali menjelaskan materi tersebut. Jam menunjukan 16.00 wib akhirnya bel pulang.
Ketika pulang sekolah aku melihat seorang mantan kekasihku bersama teman-temanya kumpulan disuatu tempat samping sekolahku. Dia memanggilku untuk ketempat tersebut dan aku datang menemuinya, dia itu sudah seperti kakak sendiri walaupun kami putus tapi hubungan silaturahim tetap berjalan lancar. Berjabat tangan kami berdua dan kenalan dengan teman-temannya yang lain. Salah seorang temannya aku pandangi karena dirinya manis bagiku. Sudah aku lupakan dia mungkin bagiku aku tak akan bisa mengenalnya dan ingin menjadikan dia seorang pacar bagiku.
Sepulang sekolah kakak yang aku kenal bersama mantanku tersebut lewat memotor bersama kakak faisal. Ehem kakak itu lewat bersama kakak faisal mereka pakai motor sedangkan aku bersama dwi temanku jalan kaki. Dipersimpangan si dwi yang sudah mengenalnya juga, manggil kakak itu. Sebut saja namanya Sandy. Aku deg-degan tapi aku tetap berusaha untuk tetap biasa dengan dia agar perasaanku ini tidak jatuh pada yang tidak diinginkan. Aku takut hal tersebut akan membuat diriku tak tersampai rasa sayangku padanya. Dia berhenti ketika dwi memanggilnya.
“ehem kok jalan deg?sapanya kepada kami berdua.”
“sudah biasa kok kak setiap pulang sekolah jalan kaki. Jawabku”
“owh, deg boleh kan kakak mintak nomor hape adeg?kata kak sandy.”
“Ehem boleh kok, sambil catati nomor ku dihape kakak faisal.
Ketika keesokan harinya sore pukul 17.00 wib dia menelponku. Sebenernya aku tak ingin mengangkat telpon dari nomor yang tak aku kenal. Tapi nomor tersebut selalu menelponku dan ada rasa penasaranku.akhurnya ku angkat telepon itu.
“halo..... siapa ini?tanyaku.”
“ini kakak deg. Jawabnya.”
“kakak mana?aku tidak kenal dengamu?jawabku.”
“ehem udah lupa dengan kakak padahal kemarin kita baru kenalan, kata kak sandy.”
“owh, ni kak sandy yah?
“Iya deg ini kakak. Jawabnya.”
Setelah berapa lama kami telponan akhirnya waktu menunjukan sholat magrib, aku menyuruhnya untuk sholat magrib dan selesailah kami telponan. Setelah satu bulan aku mengenalnya dia ingin menjadikan aku sebagai pacarnya. Aku pun sungguh senang tepat tanggal 1 febuari 2010 itu kami jadian. Awalnya sungguh indah setiap hari aku mendapatkan kasih sayang darinya, aku merasa dia telah jatuh cinta padaku. Kami terasa seperti dua saudara yang tak ada malu-malunya lagi. Tapi kami bisa menjaga depan orang-orang.
Tepat bulan oktober hubungan kami mulai renggang semenjak aku mengenal Tian dia seorang kakak pramuka yang aku kenal. Aku renggang dengannya karena yuli mantannya sandy itu mengirim sebuah lagu tak kan ada dari lyla. Aku tak bisa menahannya rasa sakit itu karena mantannya mempublikasikan disitus fecebook. Ya allah mungkin ini cobaanku dan sandy. Banyak hal yang ku lakukan demi dia. Aku rela berkorban demi dirinya. Putus untuk pertama kali dengannya, aku hampir mati, aku tidak memikir perjalananku yang masih panjang. Aku selalu membuat status yang ingin mati karenanya, dan aku pernah mencoba untuk bunuh diri dijalan raya dan hampir ditabrak mobil. Aku frustasi putus dengannya. Akhirnya aku menyadari suatu saat apabila dia jodohku dia akan kembali padaku.
30 oktober 2010 dia ulang tahun dan aku kerjasama dengan dwi dan kak okta yang ngenalin aku dengan sandy. 17tahun umurnya, dia sudah dewasa dan aku berharap pemikirannya pun sudah dewasa juga. Tepat malam minggu itu aku balikan dengannya lagi, janji tidak akan smsan dan telponan dengan Tian maupun Denni, kedua mantanku itu. Yang hanya ku jadikan sebagai pelarian unttuk balas dendam. Tapi ternyata dia yang membuat kesalahan, sandy pergi dengan temannya cewek tapi dia izin denganku jalan dengan randy teman cowoknya dan dia ketemu dengan kakak kandungku sebut saja namanya jaya. Disini aku tidak diperbolehkan lagi pergi dengan sandy maupun sandy kerumahku. Dari sanalah hubungan kami tidak direstui oleh kak jaya ku serta keluargaku. Aku putus dengannya dan hubungan kami putus sampai-sampai tak ada kabar sedikitpun tentangnya dibulan november. Tapi aku berusaha untuk mencari apa info tentangnya.
Di hari ultaku yang ke15 aku mengharapkan hanya ucapan dari sandy tapi tak ada kata ucapan ulta itu. Tian adalah orang pertama yang ngucapi ultaku aku senang walaupun orang aku harapkan tidak ngucapi. Hati ku terasa hampa...
Pacarku Tian mulai dari tanggal 25 desember 2010 itu. Senang walaupun aku tak bisa melupakan sandy. Akhir dibulan April aku putus dengan Tian karena dia balikan dengan Dinah mantannya, sumpah sakit terasa dihati ini, padahal aku sudah menyayangiya. Disakiti oleh dua orang yang disayangi. Tapi apa boleh buat kalau dia tak cinta denganku aku tak bisa memaksakan Tian lagi. Kembali aku memikirikan Sandy apakah dia masih bisa menerimaku??? entah apa yang aku pikirkan ini. Aku berharap dia akan kembali padaku. Aku usaha untuk mendapatkan nomor hape nya dan aku mendapatkannya. Aku memberanikan diri untuk sms dia, akhirnya dia bisa menerimaku dan dari kejadian aku putus dengan Tian aku selalu smsan dan telponan dengannya. Walaupun aku pakai kartu xl yang diberi oleh Tian dan kartu itu dipatahkan oleh sandy dan aku memakai kartu im3 yang aku pakai sekarang merupakan pemberian dari Sandy. Ya Allah rasanya kartu ini ingin aku patahkan sekarang tapi hanya ini pemberan dari sandy yang bisa aku simpan. Foto-foto kami berdua dilaptop, hape, flashdish sudah hilang karena aku hapus. Sekarang aku memebencinya walaupun emang aku yang salah. Aku membencinya karena sesuatu hal gara-garanya sandy mempunyai perasaan sayang dengan sahabatku sebut saja namanya Lia. Mulai dari kejadian dia menyatakan bahwa dia sayang dengan Lia, aku membiarkan dia jatuh cinta dengan orang lain walaupun hati ini terasa perih. Tapi sahabatku masih memikirkan perasaanku yang sayang terhadap sandy. Senangnya aku kalau mereka tak akan pernah jadian.
Setelah kejadian itu dia menganggapku musuh besarnya. Tapi terserah itu haknya. Mulai sekarang aku akan melupakannya karena aku sudah dewasa. Sekarang aku merasa tenang hidupuku bahagia.
Sejak aku mengenal sahabat baruku dikelas XI aku termotivasi oleh teman-temanku dan akhirnya aku bisa melupakan sandy. Dan aku bahagia karena sekarang aku mengenal adik kelas yang menyayangiku dan semenjak bulan juli aku dan dia memutuskan untuk berpacaran. Wlaupun sikap dia sering menyebalkan tapi ini lh keadaan aku harus menerima dia apa adanya. Dan aku menyayangi dia entah sampai kapan aku akan bertahan dengan pacar baruku. Aku berharap hubungan tali silaturahim tetap utuh walaupun kami tidak akan pacaran aku tetap ingin menjalin silaturahim dengannya. Dalam hatiku hanya berniat aku tak akan menyia-nyiakan orang yang telah sayang denganku.

(By: Anggun Zalelah & Yunita Irani)
 

Education and Life Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates